Dokumentasi Pribadi |
Tidak hanya angkotnya, Bogor juga terkenal dengan curugnya yang melimpah. Sebutan sebagai kota “seribu curug” pun sudah tidak asing lagi kita dengar. Bagaimana tidak, setiap sudut di Bogor pasti ada curug (air terjun). Uniknya lagi, lokasi curug yang satu dengan yang lain terkadang sangat berdekatan. Sehingga bagi orang yang sangat senang dengan curug pasti betah deh, kalo disuruh tinggal di Bogor!
Nah, kali
ini gua akan menceritakan perjalanan di awal Agustus kemarin bareng
temen-temen SMP dan temen-temennya temen gue.
Pusing, pusing, dah tuh bacanya.
Awalnya kita bingung mau ke curug mana, karena pilihannya banyak banget dan bagus-bagus semua. Sampai hari H dan sudah ngumpul, kita masih belum tau tujuannya ke curug yang mana.
Pusing, pusing, dah tuh bacanya.
Awalnya kita bingung mau ke curug mana, karena pilihannya banyak banget dan bagus-bagus semua. Sampai hari H dan sudah ngumpul, kita masih belum tau tujuannya ke curug yang mana.
Akhirnya setelah
cukup lama diskusi, kita pun memutuskan untuk ke Curug Leuwi Hejo. Ada dua
alasan sebenarnya, pertama karena sudah ada yang pernah ke sana, jadi gak
perlu cari-cari jalan lagi, dan yang kedua, di lokasi itu kita bisa dapet
3 curug sekaligus. Seru parah, kan.
ya biasa aja sih sebenernya.
Kita rame-rame
naik motor, ber-duabelas, berangkat dari Gaplek sekitar jam 8 pagi. Perjalanan
sekitar 2 jam untuk sampai ke lokasi. Nah, ini nih rute yang kita ambil:
·
Dari Gaplek lurus ke Parung
·
Lanjut ke Jl. KH Sholeh Iskandar
·
Lalu belok kiri ke arah Sirkuit Sentul
·
Ikuti jalan menuju Jungleland
·
Selanjutnya naik ambil jalan ke arahpemukiman
warga, setelah 20 menit kita pun sampai.
Curug Leuwi Hejo |
Sesampainya di gerbang Curug Leuwi Hejo, kita diharuskan membayar tiket terlebih dahulu. Tiket yang harus dibayarkan adalah tiket masuk per orang, tiket parkir motor, lalu tiket kebersihan dan asuransi. Totalnya untuk 3 tiket tersebut adalah sekitar 30 ribu (CMIIW, agak lupa juga gue). Kemudian kita pun main air di curug Leuwi Hejo. Oiya, soal bilas-membilas, kalian gak perlu khawatir. Ada tempat bilas dan mandinya yang cukup nyaman, juga tersedia tempat penitipan barang berupa loker, dan yang terpenting ada warung untuk makan selepas basah-basahan (haha).
Bisa naik ke atas curugnya, loh. |
Setelah asik main air di Leuwi Hejo, kita pun melanjutkan perjalanan ke arah Curug Leuwi Cepet dan Leuwi Lieuk. Seperti yang gue bilang di awal, di sini kita bisa dapet 3 curug sekaligus. Perjalanan ke Leuwi Cepet dan Lieuk cukup menantang, karena kita harus tracking dengan medan yang menanjak dan terjal. Total waktu yang dihabiskan sekitar 20-30 menit, tergantung berapa lama kalian istirahat (hehe).
Medan menanjak dan terjal |
Di tengah
perjalanan, kalian akan nemuin rumah pohon asem di puncak bukit yang sedang
dilewati. Pemandangan dari sana lumayan nyegerin juga, sambil istirahat
kita juga sempetin buat foto-foto. Dan ternyata, dari atas sana kita
udah bisa mendengar arus air dari salah
satu curug yang akan kita kunjungi. Makin gak sabar deh
tuh untuk cepet-cepet sampai!
Rumah pohon asem |
Foto dulu, bosqu. |
Nah, gak
jauh dari rumah pohon, kalian akan ketemu sama ticket box selanjutnya.
Lah, kok ada lagi?!
Iya, sama! Kita juga berpikiran kayak
gitu. Kita pikir setelah 3 tiket tadi, kita gak perlu bayar apa-apa lagi
(haha). Ternyata di sana kita bayar tiket untuk masuk ke Leuwi Lieuk dan Cepet.
Kalau gak salah 10 ribu per orang. Setelah itu perjalanannya sudah
enak, karena medannya menurun. Tidak jauh dari ticket box, akan ada
persimpangan antara Leuwi Lieuk dan Leuwi Cepet. Kita pun memutuskan untuk ke
Leuwi Lieuk. Saat itu kita gak berpikiran untuk ke Leuwi Cepet, karena
waktu sudah cukup sore, maka kayaknya hanya sempat mengunjungi satu
curug aja.
Curug Leuwi Lieuk. |
…and
look at the lovely corner of the Jungle!
Saat
melihat pemandangan curugnya, beh!
Sedikit
berbeda dari Leuwi Hejo, curug ini tidak ada air yang jatuh dari atas, tapi gak
tau kenapa indah banget dilihatnya. Aliran air berwarna hijau-bening,
diapit oleh dinding tebing yang tinggi, serta pohon-pohon rindang di
sekelilingnya. Gue pribadi senangnya adalah arus di curug ini tuh hampir gak
ada, tenang banget. Pokoknya berasa di kolam renang alami, deh. Kita pun
lanjut basah-basahan di sini, lompat dari tebing, berenang-renang, foto-foto,
seterusnya sampai benar-benar puas.
Airnya tenang, kayak kolam renang! |
Ada tali bagi yang mau naik ke atas tebing untuk lompat |
Oiya, untuk
informasi aja, kedua curug yang gue ceritakan barusan kedalamannya lumayan dalem
untuk orang dewasa. Kaki gue aja gak sampe (semakin ke tengah semakin dalam).
Jadi kalau kalian tidak bisa berenang harus lebih hati-hati, terutama di Leuwi
Hejo, karena arusnya cukup kencang.
Mungkin itu
aja cerita singkat gue di Bogor ini, yang penasaran dan ingin tanya-tanya lebih
lanjut bisa hubungin gue di “Contact Me” di atas blog ini ya.
Sampai di
post selanjutnya!